France,le Lundi 22-12-2014 |
21 tahun sudah umurku
sekarang dan 21 tahun sudah engkau mendidikku dengan sangat sabar. Padahal tak
jarang aku membuatmu sedih dan kecewa. Engkau yang selalu tak pernah kenal
lelah untuk selalu mendoakan anak-anakmu menjadi orang besar. Mama adalah seseorang
yang sangat berarti bagiku. Mama yang selalu berusaha memberikan yang terbaik
untuk anak-anaknya. Mama yang hanya ingin anaknya mendapat pendidikan yang
terbaik tanpa pernah melibatkan anak-anaknya bagaimana susahnya membiayai
pendidikan anak-anaknya. Mama yang selalu khawatir anak lelakinya yang sudah
berumur 21 tahun pulang sendiri dari Surabaya ke Mojokerto. Kadang juga terpikir
“aduh ma..aku wes gede. Padahal di Surabaya juga udah biasa keluyuran malem”.
Tiap mau balik ke Surabaya selalu bilang “dianter aja ya mas? Daripada ngantuk
dijalan nanti”. Apalagi kalau sudah musim hujan duuh repot. Pasti setiap akhir
pekan ada sms yang isinya “mas pulang? Kalau pulang dijemput aja soalnya
mendung terus. Nanti kalau hujan jalannya licin”. Kadang tidang jarang juga
smsnya tidak aku balas dan sudah sampai rumah tanpa kabar hehehe. Giliran lagi
pas udah mau balik ke Surabaya pasti bilang lagi “Mas sekalian bareng papa
dinas aja baliknya ke Surabaya”. Walaupun hasilnya sebagian besar aku
menolaknya. Kadang juga terpikir “mama iki dipikir aku jek SMP opo? Padahal aku
wes teko ngendi tapi tetep ae dipikir sek koyok arek cilik”. Yaa..tetapi aku
pun sadar kalau itu sebenarnya wajar kekhawatiran orang tua terhadap anaknya. Seberapa
tua umurku,aku tetaplah seorang anak bagi orang tuaku. Memang kalau dibilang
aku sering bolak-balik Surabaya-Mojokerto ketika weekend. Disamping jaraknya
tidak terlalu jauh,bagiku rumah adalah tempat ternyaman. Walaupun tak jarang dirumahpun tidak jarang
dari 24 jam atau pulang kerumah seperti pindah tempat tidur saja. Tapi dengan
seperti itulah saya bisa melihat bagaimana keadaan rumah sekarang. Toh nantinya
kalau aku sudah bekerja jauh dari rumah aku tidak akan punya waktu lagi untuk
pulang kerumah setiap minggu. Tidak jarang juga mama bilang “ngapain
bolak-balik iku? Megel-megeli awak nang dalan lo”. Mama juga yang selalu
khawatir kalau anaknya kurus. Padahal makan banyak pun tetap segini-gini juga
ckckck. Lalu mama juga yang selalu ngomel-ngomel kalau aku item apalagi rambut
yang sudah memanjang berantakan gak karuan.
Sekarang aku sudah tidak
bisa lagi bolak-balik Mojokerto. Harga tiket pesawat tidak seperti harga
bensin. Minimal 400 euro untuk sekali jalan ke Indonesia. Hikss...sediih.
Sebagai gantinya selalu mama yang meminta skype setiap minggu. Memang mamalah
orang paling hebat. Mama is my superhero!!
Selamat hari ibu mama. Peluk hangat dari anakmu yang sedang mengembara
jauh di negeri orang. Doakan selalu supaya aku bisa jadi orang seperti yang
mama harapkan.
0 comments:
Post a Comment